Narsisme Dalam Lensa Mata Islam

by 6:46 AM 0 comments


Sesuai judul di atas, pada artikel kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai perilaku narsis menurut pandangan islam. Sebelum berbicara lebih lanjut soal itu, apakah kalian tahu arti dari narsis atau narsisme? Mungkin sebagian dari kalian menjawab bahwa narsis adalah kelakuan orang yang suka banget sama yang namanya difoto. Banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang narsis adalah orang yang melakukan berbagai macam aksi ketika di depan kamera. Sebelum kita memvonis arti dari kata narsis ataupun narsisme, alangkah baiknya kita menyimak kisah ini dahulu.
            Konon dalam dongeng Yunani kuno, hiduplah seorang pemuda bernama Narsis. Narsis adalah orang yang tampan, tetapi kaku, cuek, dan angkuh. Suatu hari, Narsis tengah duduk di tepi kolam yang bening airnya. Dari tepi kolam, dia melihat betapa tampan dirinya. Karena bayangan wajahnya yang begitu mempesona, Narsis akhirnya jatuh cinta kepada bayangannya sendiri. Narsis jatuh cinta kepada dirinya sendiri. Sebenarnya banyak sekali gadis yang jatuh cinta kepada Narsis, namun Narsis tak pernah merespon mereka.
            Dari cerita di atas bisa diketahui orang yang masuk dalam kategori narsis, yaitu mencintai diri sendiri secara berlebihan, hanya mendengar pendapatnya sendiri, tidak bisa merasakan perasaan orang lain, dan melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri.
            Nah, gimana nih hukumnya orang-orang narsis dalam pandangan islam? Hehehe, let’s check this out!
            “Tidak masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari rasa kesombongan.” (HR. Muslim);
            “Ada tiga perkara yang membinasakan, yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri.” (HR. Ath-Thabrani dan Anas);
            “Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh, maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya.” (HR. Ahmad).
            Nah, setelah membaca hadis tadi sebaiknya kalian berhati-hati terhadap bahaya narsisme. Eh, emang kalian narsis apa pede? Emang ada bedanya ya? Ya jelas beda lah!
            Seorang narsistik memposisikan diri sebagai objek, sedangkan orang yang pede memposisikan diri sebagai subjek. Mereka yang pede tak akan risau terhadap pujian maupun cacian orang lain. Mereka yang pede lebih fokus kepada kompetensi diri dibandingin penampilan fisik semata.
            Remaja muslim sudah seharusnya pede dengan keislaman yang dimiliki, bukan pede karena ikut-ikut budaya barat. Islamlah yang menjadikan kita mulia sebagai umat terbaik, bukan menjadi teman setan yang selalu memperturutkan hawa nafsu untuk jauh dari islam dan aturannya.

            “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran [3]: 110).

Phoenix Flame

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment